Doa
merupakan cita-cita, visualisasi harapan yang jelas dan konkret, ada tujuan
yang ingin dicapai. Tujuan yang bias dijadikan pegangan untuk merancang stategi
dan tindakan yang tepat agar tujuan tersebut bisa dicapai. Dengan demikian kita
dapat berdoa memohan diberikan ketenangan hidup, kedamaian hati, dan
ketentraman jiwa.
“Doa itu
senjata orang mukmin, tiangnya agama, dan cahayanya langit dan bumi.” (HR. Abu
Ya’la dan Hakim”)
Ada 6 hal
agar doa kita diijabah oleh Allah SWT, berikut ke-6 hakl itu:
1. Badan dan apa yang digunakan atau
dikonsumsi bersih dari kotoran secara lahir maupun batin, waktu yang mustajab,
bacaan doa yang ikhlas.
2. Didahului dengan membaca basmallah,
menyebut nama Allah SWT, bershalawat kepada Rasulullah SAW dengan penuh
ketenangan.
3. Berkenaan dengan sikap mental, yang
dibangun adalah keyakinan yang kuat.
4. Selain keyakiinan, sikap yang harus
dibangun adalah tenang(khusyuk), penuh konsentrasi, dan sabar dalam menanti
terkabulnya doa.
5. Doa lebih utama dilakukan dengan
posisi badan yang menghadap kiblat, waktu
mustajab, dan tempat yang bersih.
6. Konsistensi ucapan dan tindakan. Ada
kesesuaian perbuatan dengan ucapan.
Suatu kali,
Ibrahim bin Adam menerima keluhan seseorang yang berdoa dan berdzikir selama
puluhan tahun, tetapi belum dikabulkan oleh Allah SWT. Maka, dia memberitahukan
beberapa penyebabnya, yaitu karena:
·
Membaca kitab suci-Nya tapi tidak mau
mengamalkan isinya.
·
Mengakui
cinta Nabi dan Rasul-Nya, tapi meninggalkan sunnah-Nya.
·
Mengakui
setan sebagai musuh, tapi menjadikannya sebagai teman.
·
Mempercayai
mati, tapi tidak bersiap menghadapinya.
·
Takut
siksa api neraka, tapi suka mendekatinya.
·
Cinta
untuk masuk surge,, tapi enggan untuk menjalankan perintah-Nya.
·
Sibuk
dengan cela dan keburukan orang lain, tapi tidak mau menyadari cela dan
keburukan dirinya sendiri.
·
Senang
dengan nikmat-Nya, tapi tidak pernah bersyukur.
·
Dan
berulang kali mengubur mayat, tapi tak pernah mengambil hikmahnya.
Dengan 6
langkah tersebut, doa dan dzikir akan mengantarkan jiwa pada mencapaii
ketenangan hidup. Mata hati dan batin
pun terbuka lebar,semua organ tubuh pun akan bekerja lebih maksimal dalam
memahami, mengukur, memutuskan, emosi terkendali, dan reaksi tindakan yang
diambil akan lebih akurat, bermakna, serta bernilai tinggi.
“Izinkan aku berdoa supaya aku tiada
takut untuk menghadapi bahaya, bukan agar terhindar darinya. Izinkan aku
memohon supaya hatiku teguh menghadapi penderitaan, bukan agar penderitaanku
hilang.(Rabindranath Tagore)
Jika doa dan
dzikir dipanjatkan dari hati yang bersih, maka alam pun akan menyambut dengan
seluruh aliran energy yang ada dipermukaannya. Energy tersebut yang akan
mengaliri hati dan menciptakan keselarasan. Dengan energy tersebut, apapun
problematic hidup bukan menjadi sesuatu yang mencemaskan atau menakutkan,
melainkan akan menyerapnya sebagai sumber energy kehidupan yang tak terbatas.
Jika dinilai
dari aspek psikilogis, berdoa mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap
perkembangan kejiwaan. Berdoa membuat jiwa kita kuat dan tenteram, menambahkan
semangat berjuang(jihad) dan memberikan penghargaan kepada manusia yang berdoa
itu.
Pengaruh doa
amat luas sekali, dimana berdoa itulah yang mendorng manusia untuk mencapai
suatu cita-citanya, mengatasi segala macam aneka bentuk kesulitan yang
merintangi dijalan kehidupan yang dilaluinya, baik itu dalam hal kecerdasan
diri (intelligence), kesehatan, dan kesuksesan. Lutfil kirom az-zumaro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar