Selasa, 16 September 2014

Dapatkan ketenangan dengan Doa






         Doa merupakan cita-cita, visualisasi harapan yang jelas dan konkret, ada tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang bias dijadikan pegangan untuk merancang stategi dan tindakan yang tepat agar tujuan tersebut bisa dicapai. Dengan demikian kita dapat berdoa memohan diberikan ketenangan hidup, kedamaian hati, dan ketentraman jiwa.
“Doa itu senjata orang mukmin, tiangnya agama, dan cahayanya langit dan bumi.” (HR. Abu Ya’la dan Hakim”)
Ada 6 hal agar doa kita diijabah oleh Allah SWT, berikut ke-6 hakl itu:
1.      Badan dan apa yang digunakan atau dikonsumsi bersih dari kotoran secara lahir maupun batin, waktu yang mustajab, bacaan doa yang ikhlas.
2.      Didahului dengan membaca basmallah, menyebut nama Allah SWT, bershalawat kepada Rasulullah SAW dengan penuh ketenangan.
3.      Berkenaan dengan sikap mental, yang dibangun adalah keyakinan yang kuat.
4.      Selain keyakiinan, sikap yang harus dibangun adalah tenang(khusyuk), penuh konsentrasi, dan sabar dalam menanti terkabulnya doa.
5.      Doa lebih utama dilakukan dengan posisi badan yang menghadap kiblat, waktu  mustajab, dan tempat yang bersih.
6.      Konsistensi ucapan dan tindakan. Ada kesesuaian perbuatan dengan ucapan.
Suatu kali, Ibrahim bin Adam menerima keluhan seseorang yang berdoa dan berdzikir selama puluhan tahun, tetapi belum dikabulkan oleh Allah SWT. Maka, dia memberitahukan beberapa penyebabnya, yaitu karena:
·         Mengakui hak Allah tapi tidak memenuhinya.
·          Membaca kitab suci-Nya tapi tidak mau mengamalkan isinya.
·         Mengakui cinta Nabi dan Rasul-Nya, tapi meninggalkan sunnah-Nya.
·         Mengakui setan sebagai musuh, tapi menjadikannya sebagai teman.
·         Mempercayai mati, tapi tidak bersiap menghadapinya.
·         Takut siksa api neraka, tapi suka mendekatinya.
·         Cinta untuk masuk surge,, tapi enggan untuk menjalankan perintah-Nya.
·         Sibuk dengan cela dan keburukan orang lain, tapi tidak mau menyadari cela dan keburukan dirinya sendiri.
·         Senang dengan nikmat-Nya, tapi tidak pernah bersyukur.
·         Dan berulang kali mengubur mayat, tapi tak pernah mengambil hikmahnya.
Dengan 6 langkah tersebut, doa dan dzikir akan mengantarkan jiwa pada mencapaii ketenangan hidup. Mata hati dan  batin pun terbuka lebar,semua organ tubuh pun akan bekerja lebih maksimal dalam memahami, mengukur, memutuskan, emosi terkendali, dan reaksi tindakan yang diambil akan lebih akurat, bermakna, serta bernilai tinggi.

“Izinkan aku berdoa supaya aku tiada takut untuk menghadapi bahaya, bukan agar terhindar darinya. Izinkan aku memohon supaya hatiku teguh menghadapi penderitaan, bukan agar penderitaanku hilang.(Rabindranath Tagore)

Jika doa dan dzikir dipanjatkan dari hati yang bersih, maka alam pun akan menyambut dengan seluruh aliran energy yang ada dipermukaannya. Energy tersebut yang akan mengaliri hati dan menciptakan keselarasan. Dengan energy tersebut, apapun problematic hidup bukan menjadi sesuatu yang mencemaskan atau menakutkan, melainkan akan menyerapnya sebagai sumber energy kehidupan yang tak terbatas.
Jika dinilai dari aspek psikilogis, berdoa mempunyai pengaruh yang amat besar terhadap perkembangan kejiwaan. Berdoa membuat jiwa kita kuat dan tenteram, menambahkan semangat berjuang(jihad) dan memberikan penghargaan kepada manusia yang berdoa itu.
Pengaruh doa amat luas sekali, dimana berdoa itulah yang mendorng manusia untuk mencapai suatu cita-citanya, mengatasi segala macam aneka bentuk kesulitan yang merintangi dijalan kehidupan yang dilaluinya, baik itu dalam hal kecerdasan diri (intelligence), kesehatan, dan kesuksesan. Lutfil kirom az-zumaro

Tidak ada komentar:

Posting Komentar