Melukis ketenangan jiwa
Kembali aku memungut rapikan kata demi
kata ,
Lalu kumengoles-oleskan kuas dlm kanvas panca warna,
Untuk kunyatakan pikiran dalam gambaran makna,
Mengharap keindahan lukisan hidup tanpa teriakan dan siksa,
Biar tersenyum sejuk tenangkan jiwa tanpa ada duka,
Karena rasa duka sudah sangat akrab dengan saya,
Bahkan DUKA mengajari aku tuk bertanya :
" ADAKAH SUKA DISANA ..........................????????????
Namun jika suka duka hanya sementara, adakah yg lebih BERHARGA..??
Smua sdh terCipta dan terSedia,
Bagai musim hujan, tak usah cari air,
Cukup tadahkan tangan dan merasakan tetesan,
Dan jiwapun akan melihat keindahan dan merasakan,
Hanya memilih ...
Hanya berfikir......
Hanya menyambut ...
Hanya memutuskan ....
Hanya merasakan....
tiada mengharap tiada menolak
hanya menerima apa adanya
Lalu kumengoles-oleskan kuas dlm kanvas panca warna,
Untuk kunyatakan pikiran dalam gambaran makna,
Mengharap keindahan lukisan hidup tanpa teriakan dan siksa,
Biar tersenyum sejuk tenangkan jiwa tanpa ada duka,
Karena rasa duka sudah sangat akrab dengan saya,
Bahkan DUKA mengajari aku tuk bertanya :
" ADAKAH SUKA DISANA ..........................????????????
Namun jika suka duka hanya sementara, adakah yg lebih BERHARGA..??
Smua sdh terCipta dan terSedia,
Bagai musim hujan, tak usah cari air,
Cukup tadahkan tangan dan merasakan tetesan,
Dan jiwapun akan melihat keindahan dan merasakan,
Hanya memilih ...
Hanya berfikir......
Hanya menyambut ...
Hanya memutuskan ....
Hanya merasakan....
tiada mengharap tiada menolak
hanya menerima apa adanya
http://gim-mau-melukis-syair-kehidupan.blogspot.com/2012/06/melukis-ketenangan-jiwa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar